QUESTION:
Mohon penjelasan mengenai 1) Manu, 2) Apakah Hindu mengenal evolusi?
ANSWER:
1. ‘Manu’ diciptakan oleh Hyang Widhi dari pikiran-Nya (Swayambhu/ lahir sendiri) bersumber dari unsur-unsur semesta yang disebut sebagai Bhuwana Agung, yaitu unsur-unsur: Apah (air), Pertiwi (tanah), Bayu (udara), Teja (matahari), dan Akasa (angkasa/ ether).
Oleh karena itu maka tubuh manusia juga dinamakan sebagai Bhuwana Alit, di mana unsur Pertiwi adalah daging dan tulang, unsur Apah adalah darah, air kencing dan kelenjar-kelanjar, Bayu adalah paru-paru, Teja adalah suhu badan dan sinar mata, dan Akasa adalah urat syaraf, rambut, kuku, dan sembilan buah lobang dalam tubuh manusia.
Dari Manu terciptalah sepuluh Maha Rsi yang menjadi pemimpin mahluk hidup, yaitu: Marici, Atri, Angira, Pulestya, Pulaha, Kratu, Praceta, Wasistha, Bhrgu, dan Narada. Seterusnya terciptalah manusia biasa yang berkembang biak dari perkawinan-perkawinan.
2. Evolusi Agama Hindu telah terjadi sepanjang usia semesta, sejak Weda diwahyukan oleh Hyang Widhi kepada ‘Sapta Maha Rsi’. Evolusi itu berlangsung melalui kurun waktu yang panjang, antara lain dengan adanya berbagai Sekte dalam Agama Hindu.
Di India, Hindu juga berevolusi ketika Agama-Agama Budha, Islam, dan Kristen mempengaruhi, terlihat misalnya dari bentuk-bentuk Pura yang berkubah, menyerupai Mesjid, Gereja atau Kuil Budha.
Di Nepal, bentuk Pura lebih mirip seperti di Bali, di alam terbuka, dan tidak dalam bentuk kubah. Selain itu di India, penganut Hindu yang menerima sebagian ajaran Islam disebut ber-’Agama’: Jain.
Di Indonesia, Hindu sekte Siwa Siddhanta dari Madya Pradesh (India Tengah) yang dikembangkan oleh Maha Rsi Agastya, telah berevolusi menjadi Hindu dengan ciri khas seperti yang ditemukan di Bali, karena telah mengambil kepercayaan-kepercayaan local genius, misalnya kepercayaan: Trimurti, Tri Purusha, Dewata Nawa Sanggha, dll.