Kamis, 06 September 2012

Tradisi Ngurek


Bali terkenal sekali dengan keragaman adat dan budayanya. Mayoritas masyarakat Bali sampai sekarang masih mempertahankan penginggalan nenek moyangnya tersebut. Salah satunya yaitu tradisi Ngurek yang cukup ekstrem. Betapa tidak, Ngurek dilakukan dengan cara menyakiti diri sendiri dengan menusukkan senjata keris kepada tubuh. Hal demikian dilakukan dalam keadaan tidak sadarkan diri (kerasukan).
Tradisi Ngurek ini sangat erat kaitannya dengan ritual keagamaan dan dilaksanakan di sebagian besar wilayah adat Bali. Bahkan ada di beberapa wilayah yang mewajibkan untuk melaksanakan tradisi Ngurek atau yang disebut juga dengan “Ngunying”. Ngurek dipercaya oleh masyarakat yang melaksanakannya sebagai manifestasi dari pengabdiannya kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
Ngurek sendiri berasal dari kata “urek” yang memiliki arti melobangi atau tusuk. Makanya tak heran implementasi ritualnya menurut kita aneh yakni dengan menyakiti diri sendiri. Ngurek dilakukan dengan jalan menusukkan keris ke bagian tubuh sendiri. Selain keris, Ngurek juga bisa dilakukan dengan tombak atau alat sejenis lainnya dalam keadaan pelakunya tengah kerasukan.
Anehnya orang yang tengah melakukan Ngurek seakan tak merasakan kesakitan. Hal demikian, katanya, disebabkan oleh adanya “bantuan gaib” dalam prosesnya kerasukan oleh roh lain selain hakikat jiwanya sendiri. Ngurek seperti dengan Debus di Banten yang juga lebih mengandalkan pada ketahanan dan kekebalan tubuh pelakunya. Namun biasanya pantangannya tak boleh ujub atau sombong.
Tradisi Ngurek tidak tahu kapan mulai dilakukan, konon ini terjadi pada jaman kejayaan kerajaan. Saat itu  sang raja ingin membuat pesta yang tujuannya untuk menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan sekaligus menyenangkan hati para prajuritnya. Setelah dilakukan sejumlah upacara, kemudian memasuki tahap hiburan, mulai dari sabung ayam, hingga tari-tarian yang menunjukkan kedigdayaan para prajurit, maka dari tradisi ini munculah Tari Ngurek atau Tari Ngunying.
Lokasi
Tradisi Ngurek dilakukan di wilayah-wilayah yang termasuk dalam desa adat Bali. Jadi, bisa dikatakan sebagian besar masyarakat Bali percaya dan melaksanakan tradisi Ngurek ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungannya, Kami berharap Saudara meninggalkan sedikit kata Untuk Kemajuan Blog ini. Ini semua Untuk Bali, mari bersama Menjaga dan melestarikan Bali yang senantiasa indah dan Damai.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

INFO PENTING

Kami sampaikan kepada semua pengunjung TNBA Blog, bahwa Kami disini bukanlah Pencipta Artikel ataupun Uploder, kami hanyalah Finder Artikel dan Juga Link - link terkait yang kami Posting. Admin adalah BLOGER Baru yang berasal dari PULAU DEWATA dengan Tujuan mulia untuk membantu Masyarakat untuk menemukan Artikel-artikel yang diinginkan dengan Mudah tanpa mengambil keuntungan dari semua Postingannya.

Salah satu Sumber kami :
1. www.parisada.org
2. singaraja.wordpress.com
3. piswayang.blogspot.com
4. www.stitidharma.org

Trima kasih atas perhatiannya

Admin

Bisnis Online

BALI

=====BALI=====

Bali adalah Pulau yang sering disebut dengan Pulau Seribu Pura, ini semua karena memang di Pulau ini memiliki banyak sekali Bangunan Pura Yang Megah di Setiap Lokasi di Setiap Desanya. Hal ini tidak terlepas dari Mayoritas penduduknya menganut Agama Hindu,,Hhhhmmmmmm kalau saya Bahas Bali disini akan sangat panjang, Kalau Agan2 Mau tau Bali seperti apa,,.??? Baca Postingan dari "TIANG NAK BALI AGA", temukan Informasi tentang Bali disini.

Suksma

Kategori

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kunjungan

Followers

 

Visitors

free counters

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger